Penyakit Diabetes

Diabetes melitus adalah suatu penyakit gangguan kesehatan di mana kadar gula dalam darah seseorang menjadi tinggi karena gula dalam darah tidak dapat digunakan oleh tubuh. Diabetes Mellitus / DM dikenal juga dengan sebutan penyakit gula atau kencing manis yang mempunyai jumlah penderita yang cukup banyak di Indonesia juga di seluruh dunia.

Pada orang yang sehat karbohidrat dalam makanan yang dimakan akan diubah menjadi glukosa yang akan didistribusikan ke seluruh sel tubuh untuk dijadikan energi dengan bantuan insulin. Pada orang yang menderita kencing manis, glukosa sulit masuk ke dalam sel karena sedikit atau tidak adanya zat insulin dalam tubuh. Akibatnya kadar glukosa dalam darah menjadi tinggi yang nantinya dapat memberikan efek samping yang bersifat negatif atau merugikan.

Kadar gula yang tinggi akan dibuang melalui air seni. Dengan demikian air seni penderita kencing manis akan mengandung gula sehingga sering dikerubuti semut. Selanjutnya orang tersebut akan kekurangan energi / tenaga, mudah lelah, lemas, mudah haus dan lapar, sering kesemutan, sering buang air kecil, gatal-gatal, dan sebagainya. 

Penyakit yang akan ditimbulkan oleh penyakit gula darah ini adalah gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk / gangren, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya. Tidak jarang bagi penderita yang parah bisa amputasi anggota tubuh karena pembusukan. 
 Oleh sebab itu sangat dianjurkan melakukan perawatan yang serius bagi penderita serta melaksanakan / menjalani gaya hidup yang sehat dan baik bagi yang masih sehat maupun yang sudah sakit.

Terdapat dua tipe diabetes mellitus, DM tipe 1 adalah di mana tubuh kekurangan hormon insulin atau istilahnya Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan DM tipe 2 di mana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya atau istilahnya Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).

Demi menjaga badan agar terhindar dari Penyakit Diabetes ini saran saya perbanyak makan sayuran dan makanan berserat tinggi lainnya. Rajin-rajin memeriksakan kandungan gula darah anda dan menginjeksi insulin ke dalam tubuh dan minum obat jika diperlukan sesuai petunjuk dokter secara teratur. Dengan begitu anda dapat menghindar dari resiko efek yang lebih parah.

Demikian sedikit Penjelasan mengenai Penyakit Diabetes semoga bermanfaat.

Obat Untuk Sakit Diare


Di dunia ini, tidak ada hentinya sebuah pertikaian dan terjadi terus sehingga membuat banyak jatuh korban, baik warga sipil maupun aparat negara. Yang lebih parahnya korban jatuh lebih banyak warga sipil. Akibat pertikaian tersebut banyak terjadi masalah diwarga sipil seperti kekurangan makanan, timbul penyakit, dan tempat tinggal yang tidak menentu dan terkadang tergantung kepada situasi.


Demikian juga dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam keluarga yang mempunyai anak yang masih kecil-kecil, jika mereka sedang mengalami diare, maka sangatlah pusing kita dibuatnya. Oleh karena itu, salah satu tips dibawah ini perlu dipersiapkan disetiap keluarga karena alternatip ini adalah obat yang sudah turun temurun sejak dahulu.

Berbagai macam penyakit seperti diare, demam, muntaber, dan lainnya. Semuanya itu lebih banyak dialami oleh anak-anak yang kondisi tubuhnya lemah. Sebagai bentuk pertolongan pertama, saya berikan obat yang mujarab bagi penderita, dimana dalam keadaan panik sekalipun bisa diberikan pertolongan.

Bahan-bahan :
  • Beras satu genggam (Cisticola juncidis), 10 iris kunyit (Curcuma domestica), kuali (belanga)

Cara pembuatan :
  • Ambil beras satu genggam dan 10 iris kunyit lalu sangrai dikuali sampai beras dan kunyit tersebut beragus atau gosong. Jika ada penderita diare dan demam berdarah, ambilkan satu sendok makan beras yang sudah disangrai tadi, taruh di dalam gelas lalu tuang dengan air panas. Minumkan ramuan ini pada penderita satu sampai 5 kali dalam sehari sampai diare tersebut hilang dan lebih bagus lagi jika ampasnya dimakan sekaligus. 
Selamat mecoba.

Antara Gaplek, Tiwul dan Teknologi, Gunung Kidul : Berkah

Pernahkan anda ke Gunung Kidul ?. Atau, tahukah anda dimana letaknya ?. Jika anda lahir dan besar di Jawa Tengah, atau setidaknya pernah sekolah di salah satu tempat di Jawa Tengah atau Daerah Istimewa Yogyakarta, pasti sudah pernah mendengar nama ini. Daerah ini menjadi begitu terkenal ketika suatu saat Presiden Soeharto memperkenalkan makanan kesukaannya, tiwul, melalui suatu acara di televisi beberapa waktu lalu. Atau ketika musim kemarau berkepanjangan, pastilah daerah ini menajdi “obyek” pemberitaan tak habis-habisnya.

Apa yang anda bayangkan pertama kali sesaat mendengar Gunung Kidul ?. Bagaimana dengan ilustrasi seperti ini : penduduk miskinnya 82.614 KK (51.140 KK miskin sekali, 31.474 miskin), kekurangan air karena sebagian besar sumber air (sungai) terletak di bawah tanah (underground river), lahannya marginal (solum tanah tipis), kondisi lahan kritis (fragile), kondisi wilayah terdiri dari batuan yang mudah terdegradasi dan berdaya dukung rendah, berbukit-bukit dan jalan berkelok-kelok, penduduk dengan pendidikan rendah (tamatan SD) dan mata pencaharian mereka adalah petani lahan kering, dan jangan lupa, daerah ini terkenal dengan gaplek dan tiwulnya.

Mengenaskan ?, yah terserah anda, namun setidaknya demikianlah yang dipaparkan oleh Drs. Subechi, MM, Wakil Bupati Gunung Kidul, kabupaten yang secara administratif tergabung dalam propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, ketika berbicara dalam forum Lokakarya Nasional “Diversifikasi Pangan Pokok Melalui Penguatan UKM Berbasis Teknologi”, di Ruang Komisi Utama Gedung II BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta. Acara tersebut diselenggarakan oleh RISTEK dan Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) Institut Pertanian Bogor pada tanggal 28 Mei 2003 yang lalu. Utusan Kabupaten Gunung Kidul ini berbicara dengan tema “Peran Pemda Dalam Usaha Mendukung UKM Dan Diversifikasi Pangan”.
Hambatan UKM dan Potensi Daerah
Terkait dengan pengembangan UKM berbasis teknologi, Subechi mengungkap sedikitnya 7 masalah utama yang dialami daerahnya, antara lain : keterbatasan kemampuan mengolah hasil produk pangan, akses teknologi tepat guna yang masih minim, pengrajin masih memprioritaskan pada aspek produksi, keterbatasan modal, kekurangmampuan para pengrajin memenuhi kelengkapan perijinan untuk mengakses kredit, kekurangmampuan para pengrajin memenuhi bahan baku kriteria pabrikan, kemandirian UKM lemah karena sempitnya wawasan bisnis/wirausaha.
Namun demikian, ia juga mengungkapkan potensi besar daerah ini : pertama, bahwa secara alamiah, penduduk sudah mampu mengolah secara alamiah model sederhana diversifikasi pangan, terutama sumber karbohidrat, yaitu ketela pohon yang telah diproses menjadi gaplek; kedua, besarnya potensi yang terpendam di wilayah ini.
Perhatikan ilsutrasi berikut :
  • Potensi pertanian : mampu menyumbang 36,78% PDRB (tahun 2002), dengan produk padi sawah (54.983,74 ton), padi gogo (113.686,75 ton), jagung (119.248,57 ton), kedelai (42.950 ton), kacang tanah (44.935 ton), kacang hijau (788,062 ton), ubi kayu (694.983,39 ton), ubi jalar (2.152,71 ton) dan sorghum (620,05 ton).
  • Potensi pariwisata dan perikanan : terdapat wisata alam (pantai, hutan, goa), dengan panjang garis pantai 70 km, belum lagi potensi hasil lautnya.
  • Potensi pertambangan : bahan galian golongan C, berupa batu gamping (kalsium karbonat), batu kalsit, batu apung, zeolith, dan sebagainya.
  • Potensi industri kecil berbasis potensi lokal, antara lain pengrajin makanan (emping mlinjo, emping jagung), kerajinan topeng, kerajinan bambu, kerajinan batu ornamen dan kerajinan akar wangi.
Yang perlu diketahui juga, saat ini di Gunung Kidul, menurut Subechi, terdapat 18.422 kelompok usaha dan sebagian besar bergerak di kegiatan usaha industri skala kecil dan menengah dan mencakup 98 komoditas, seperti makanan, minuman, mebelair, kerajinan, dan lain-lain. Sementara, 244 UKM fokus pada bidang pangan.
Berkah Tiwul
Lalu, bagaimana Pemda berperan ?. Subechi memaparkan beberapa hal yang telah dilakukan oleh Pemkab Gunung Kidul. Seakan tidak mau kalah dengan rekannya dari Kebumen, ada langkah-langkah strategis yang dilakukan Pemkab.
Satu diantara sekian banyak langkah strategis itu adalah bekerjasama dengan swasta, PT. Indofood Sukses Makmur (PT.ISM) Bogasari Flour Mills, Tbk, dalam pendirian pabrik tiwul instan. Menurut Subechi, latar belakang kerjasama ini adalah melimpahnya produk gaplek pada musim panen sehingga menyebabkan harga produk merosot terus. Kerjasama dikembangkan, dengan harapan mampu membuat produk tiwul yang mudah dan cepat diolah serta memiliki citarasa yang disukai masyarakat. Untuk tahap awal, lanjutnya, investasi proyek tiwul instan ini merupakan investasi murni dari PT. Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills, Tbk, selain itu juga menyiapkan teknologi pengolahan, akses pasar. Sementara Pemkab Gunung Kidul menyediakan lahan dan fasilitasi proses perijinan dan pihak petani menyuplai bahan baku.
Menurut Subechi, ke depan, akan dilakukan sharing saham antara PT ISM Bogasari, pengusaha lokal dan Pemda, kemudian secara bertahap PT ISM Bogasari akan melepaskan sahamnya. Selengkapnya sharing saham yang direncanakan tersebut yaitu : tahun ke-2 dan 3, PT ISM Bogasari melalui anak perusahaan PT Sinar Sukses Sentosa memiliki 51%, Pemda Gunung Kidul 30% dan pengusaha kecil-menengah 19%; kemudian tahun ke-4 dan 5, Pemda Gunung Kidul 51%, PT Sinar Sukses Sentosa 30%, pengusaha kecil-menengah 19%; demikian selanjutnya hingga saham PT Sinar Sukses Sentosa dilepas sepenuhnya ke masyarakat.
Nah, itulah berkah dari makanan sederhana yang bernama “TIWUL” !!!

kerja keras

hidup yang melelahkan......dimana setiap pagi aku harus bangun pagi2 buta......dan mulai aktifitaspun dari bangun tidur sampai tidur kembali......begitulah hidup yang aku jalani.....tapi setiap langkah yang aku jalani ini......adalah langkah yang pasti.....walaupun selalu menemui sesuatu yang tidak pasti juga.....akan tetapi aku jalani dengan senang hati karena hidup ini harus berarti dan harus berguna untuk orang lain......karena semua yang kita lakukan adalah agar dimanfaatkan untuk orang lain......