Antara Gaplek, Tiwul dan Teknologi, Gunung Kidul : Berkah

Pernahkan anda ke Gunung Kidul ?. Atau, tahukah anda dimana letaknya ?. Jika anda lahir dan besar di Jawa Tengah, atau setidaknya pernah sekolah di salah satu tempat di Jawa Tengah atau Daerah Istimewa Yogyakarta, pasti sudah pernah mendengar nama ini. Daerah ini menjadi begitu terkenal ketika suatu saat Presiden Soeharto memperkenalkan makanan kesukaannya, tiwul, melalui suatu acara di televisi beberapa waktu lalu. Atau ketika musim kemarau berkepanjangan, pastilah daerah ini menajdi “obyek” pemberitaan tak habis-habisnya.

Apa yang anda bayangkan pertama kali sesaat mendengar Gunung Kidul ?. Bagaimana dengan ilustrasi seperti ini : penduduk miskinnya 82.614 KK (51.140 KK miskin sekali, 31.474 miskin), kekurangan air karena sebagian besar sumber air (sungai) terletak di bawah tanah (underground river), lahannya marginal (solum tanah tipis), kondisi lahan kritis (fragile), kondisi wilayah terdiri dari batuan yang mudah terdegradasi dan berdaya dukung rendah, berbukit-bukit dan jalan berkelok-kelok, penduduk dengan pendidikan rendah (tamatan SD) dan mata pencaharian mereka adalah petani lahan kering, dan jangan lupa, daerah ini terkenal dengan gaplek dan tiwulnya.

Mengenaskan ?, yah terserah anda, namun setidaknya demikianlah yang dipaparkan oleh Drs. Subechi, MM, Wakil Bupati Gunung Kidul, kabupaten yang secara administratif tergabung dalam propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, ketika berbicara dalam forum Lokakarya Nasional “Diversifikasi Pangan Pokok Melalui Penguatan UKM Berbasis Teknologi”, di Ruang Komisi Utama Gedung II BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta. Acara tersebut diselenggarakan oleh RISTEK dan Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) Institut Pertanian Bogor pada tanggal 28 Mei 2003 yang lalu. Utusan Kabupaten Gunung Kidul ini berbicara dengan tema “Peran Pemda Dalam Usaha Mendukung UKM Dan Diversifikasi Pangan”.
Hambatan UKM dan Potensi Daerah
Terkait dengan pengembangan UKM berbasis teknologi, Subechi mengungkap sedikitnya 7 masalah utama yang dialami daerahnya, antara lain : keterbatasan kemampuan mengolah hasil produk pangan, akses teknologi tepat guna yang masih minim, pengrajin masih memprioritaskan pada aspek produksi, keterbatasan modal, kekurangmampuan para pengrajin memenuhi kelengkapan perijinan untuk mengakses kredit, kekurangmampuan para pengrajin memenuhi bahan baku kriteria pabrikan, kemandirian UKM lemah karena sempitnya wawasan bisnis/wirausaha.
Namun demikian, ia juga mengungkapkan potensi besar daerah ini : pertama, bahwa secara alamiah, penduduk sudah mampu mengolah secara alamiah model sederhana diversifikasi pangan, terutama sumber karbohidrat, yaitu ketela pohon yang telah diproses menjadi gaplek; kedua, besarnya potensi yang terpendam di wilayah ini.
Perhatikan ilsutrasi berikut :
  • Potensi pertanian : mampu menyumbang 36,78% PDRB (tahun 2002), dengan produk padi sawah (54.983,74 ton), padi gogo (113.686,75 ton), jagung (119.248,57 ton), kedelai (42.950 ton), kacang tanah (44.935 ton), kacang hijau (788,062 ton), ubi kayu (694.983,39 ton), ubi jalar (2.152,71 ton) dan sorghum (620,05 ton).
  • Potensi pariwisata dan perikanan : terdapat wisata alam (pantai, hutan, goa), dengan panjang garis pantai 70 km, belum lagi potensi hasil lautnya.
  • Potensi pertambangan : bahan galian golongan C, berupa batu gamping (kalsium karbonat), batu kalsit, batu apung, zeolith, dan sebagainya.
  • Potensi industri kecil berbasis potensi lokal, antara lain pengrajin makanan (emping mlinjo, emping jagung), kerajinan topeng, kerajinan bambu, kerajinan batu ornamen dan kerajinan akar wangi.
Yang perlu diketahui juga, saat ini di Gunung Kidul, menurut Subechi, terdapat 18.422 kelompok usaha dan sebagian besar bergerak di kegiatan usaha industri skala kecil dan menengah dan mencakup 98 komoditas, seperti makanan, minuman, mebelair, kerajinan, dan lain-lain. Sementara, 244 UKM fokus pada bidang pangan.
Berkah Tiwul
Lalu, bagaimana Pemda berperan ?. Subechi memaparkan beberapa hal yang telah dilakukan oleh Pemkab Gunung Kidul. Seakan tidak mau kalah dengan rekannya dari Kebumen, ada langkah-langkah strategis yang dilakukan Pemkab.
Satu diantara sekian banyak langkah strategis itu adalah bekerjasama dengan swasta, PT. Indofood Sukses Makmur (PT.ISM) Bogasari Flour Mills, Tbk, dalam pendirian pabrik tiwul instan. Menurut Subechi, latar belakang kerjasama ini adalah melimpahnya produk gaplek pada musim panen sehingga menyebabkan harga produk merosot terus. Kerjasama dikembangkan, dengan harapan mampu membuat produk tiwul yang mudah dan cepat diolah serta memiliki citarasa yang disukai masyarakat. Untuk tahap awal, lanjutnya, investasi proyek tiwul instan ini merupakan investasi murni dari PT. Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills, Tbk, selain itu juga menyiapkan teknologi pengolahan, akses pasar. Sementara Pemkab Gunung Kidul menyediakan lahan dan fasilitasi proses perijinan dan pihak petani menyuplai bahan baku.
Menurut Subechi, ke depan, akan dilakukan sharing saham antara PT ISM Bogasari, pengusaha lokal dan Pemda, kemudian secara bertahap PT ISM Bogasari akan melepaskan sahamnya. Selengkapnya sharing saham yang direncanakan tersebut yaitu : tahun ke-2 dan 3, PT ISM Bogasari melalui anak perusahaan PT Sinar Sukses Sentosa memiliki 51%, Pemda Gunung Kidul 30% dan pengusaha kecil-menengah 19%; kemudian tahun ke-4 dan 5, Pemda Gunung Kidul 51%, PT Sinar Sukses Sentosa 30%, pengusaha kecil-menengah 19%; demikian selanjutnya hingga saham PT Sinar Sukses Sentosa dilepas sepenuhnya ke masyarakat.
Nah, itulah berkah dari makanan sederhana yang bernama “TIWUL” !!!

1 comment:

  1. Maaf Sebelumnnya Salam Kenal
    Ane menawarkan sebuah inovasi baru tentang
    cara membuat tepung mocaf tanpa enzim

    Pasti agan udah tahu ttg mocaf ,Atau malah Tanya mocaf apaan sih?

    Mocaf kepanjangan dari modified cassava flour alias modifikasi tepung singkong
    Sebagaimana kita tahu tepung singkong yang kita kenal selama ini dengan sebutan gaplek (jawa) rasanya tidak enak kalo diolah dengan cara biasa seperti jadi tiwul banyak yang gak suka kan? Kecuali yang diolah dengan resep dan bumbu kusus baru tiwul rasanya enak

    Mocaf adalah tehnik dimana merubah singkong menjadi tepung dimana tepungnya menyerupai tepung terigu dengan kata lain aroma dan rasa singkong sudah tidak terasa lagi bahkan bisa di bilang terigu 100%

    Nah Buat agan yang sedang mencari peluang bisnis baru ini sangat cocok untuk di kembangkan karena potensi keuntunganya sangat menjanjikan dan peluang terbuka lebar karena baru sedikit yang tahu tentang mocaf ini

    Kalo Agan mau coba praktek ane beri sedikit gambaran
    • Harga singkong Rp 800
    • kalo pas musim bisa Cuma Rp 400 per kg

    Sementara untuk membuat tepung mocaf 1 kg di butuhkan 3 kg singkong
    jadi Rp 800 x 3 = Rp 2.400 ni Modal Per Kilo

    Sementara Harga jual mocaf di pasaran bandung sekarang Rp 7.500- Rp 8.000 dan pasti akan terus naik gak bakalan turun.

    Jadi Harga jual Rp 7.500 Dikurangi modal Rp 2.400 = Rp 5.100 ini Keuntungan per kg bahkan lebih sementara biaya yang di butuhkan
    Hanya bahan baku singkong dan air Saja
    Dan prosesnya bisa di kerjakan manual
    Agan tidak perlu beli enzim atau bahan lainnya
    apabila agan punya modal lebih bisa aja beli mesin buat mempercepat produksi dan menghemat waktu

    Coba bayangkan jika agan bisa produksi 10 ton per bulan
    Kita hitung :

    Keuntungannya Anggaplah Rp 5000/kg x(10 ton=10000kg) = Rp 50.000.000
    Di kurangi
    Biaya biaya lainya Seperti Bayar Air dan tenaga saya rasa masih bisa bersih Rp 25.000.000,. bahkan bisa lebih

    Itu baru 10 ton alias skala kecil coba kalau nanti agan bisa buat skala pabrik yang bisa produksi 50-100 ton perbulan
    wow,… kebayangkan bisa beli apa nanti
    hubungi 081649112541 tuk lebih jelasnya

    Ini bisnis nyata gan dan peluangnya luas sekali karena semua jenis usaha yang berbasis tepung bisa di suplay dengan mocaf atau agan bisa tanya tanya dulu berapa harga mocaf di tempat agan dan berapa harga bahan baku singkng di tempat agan kemudian di hitung pasti ada untungnya gan.
    Ok gan gak perlu panjang lebar jika agan ingin tahu lebih lanjut silahkan langsung ke TKP aja
    Nih linknya silahkan di pelajari

    resepsingkong.com
    atau hubungi saya di 081649112541

    ReplyDelete