Tiba tiba saja aku teringat kisahku waktu aku masih duduk di bangku SMP. Saat itu kehidupan keluarga kami masih serba pas-pas an. Ibu berjualan kue di pasar dan bapak kerja serabutan. Ketika itu bapak mendapat pekerjaan untuk mengerjakan kebun Tebu milik kelurahan. Waktu itu setiap mengerjakan satu galengan tanah, bapak mendapat upah Rp.25 dan disitu banyak juga pekerja yang lain.
Karena saat itu baru libur Catur Wulan aku iseng2 bantu bapak mengerjakan kebun itu, supaya hasilnya lumayan. Yang paling sengsara pada saat itu adalah ketika habis hujan. Tanah menjadi sangat alot ketika dicangkul. dan ketika terik matahari panasnya bukan main.
Selama seminggu kami mengerjakan kebun itu. Dan selama seminggu itu setelah dihitung kami hanya mendapatkan upah 25rb rupiah, Hah sungguh melelahkan hehehe. Namun kami tetap bersyukur dengan hasil yang cuma segitu. Dan aku pun bangga bisa membantu bapak, karena pekerja yang lain dalam waktu yang sama cuma bisa menerima upah 15rb-20rban.
Kisah itu tidak bakal pernah aku lupa, sebab itu telah menjadi inspirasi buat saya untuk menjalani kehidupan ini. Waktu aku pulang kampung dan berkunjung ketempat itu lagi, sudah berdiri bangunan yang akan dijadikan sebagai Pasar Hewan. Dan kabarnya sekarang Pasar Hewan itu sudah beroperasi. Sungguh tidak terbayang 17th yang lalu sekarang berubah menjadi pasar yang ramai dan dikunjungi banyak orang.
Dimana lokasinya itu ko,, bukan pasar siono kan wkwkwk...,, jadi pengin pulang juga dan bertani nih.
ReplyDeleteiya wik pasar siono....sekarang dah di pindah tempat, tepatnya pasar siono lurus ke utara belok kiri...deket tempat simbahku.....
ReplyDelete