Ketika Fajar Menyingsing

Pagi itu terasa dingin sekali. tak biasanya dingin saat itu merasuk hingga tulang belakangku. Kuambil selimut untuk kupakai kembali. Kumelihat ada sepasang merpati hinggap di ujung atap rumah tetanggaku. Aku berpikir apakah yang mereka pikirkan. apakah mereka tidak merasa kedinginan.
Sebenarnya saat itu aku sedang dalam keadaan patah hati. Cintaku kandas ditengah jalan. Perbedaanlah yang memaksa kita untuk mengakhirinya.
Kenangan manis,kenangan disaat berdua seakan terasa sirna. Mimpi mimpiku yang indah telah berlalu berganti dengan mimpi burukku.
Pagi itu aku merasakan sedih sekali. Hingga rasa dinginpun mengikuti sampai ke ulu hati. Peristiwa semalam benar benar sangat membekas. Aku tak kuasa menahan air mata yang jatuh membasahi pipiku.
Aku merasa benar benar rapuh saat itu. Hingga tak menyadari diriku telah sendiri.
Namun fajar terus menyingsing. Aku tak boleh terlena dan lerut dalam kesedihanku. Aku haru bangkit dari mimpi burukku. Karena akan aku cari lagi dan cari lagi mimpi indahku yang telah hilang. Semua adalah takdir Tuhan .
Karena bumi terus berputar dan Fajar terus menyingsing

3 comments:

  1. lagi patah hati pak,,,pake Xl dong Nyambung tyussss

    ReplyDelete
  2. getoooooooooool kayane saiki.. gigigigigik.. lanjuuut gan

    ReplyDelete
  3. @cah mbelis... gkgkkgg,,,aku pake telpon cemong gan... benangnya putusss.....kesamber petir... xixiixixi

    @ipin : getollllllllll,,,,autocadnya masih exis juga gan....hehhehhe

    ReplyDelete