Walang...begitulah disebutnya.....klo dalam bahasa indonesia disebut belalang.
Mungkin sebagian besar orang merasa jijik bila mendengar binatang yang satu ini dikomsumsi sebagian orang yang memang hoby menyantapnya..
Tapi didaerah gunung kidul binatang yang satu ini banyak dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakatnya.
Dan mereka tak merasa jijik lagi untuk mengkonsumsi nya. Menurut saya ini sudah menjadi budaya yang memang mereka dapatkan dari nenek moyang mereka dlam hal kuliner.
Bahkan ada suatu home industri yang memang khusus melakukan pengolahan belalang ini untuk dijadikan oleh2 khas daerah.
Jadi inget masa kecil dulu, klo udah musim belalang tiba, setiap sore aku dan temen2 ambil sebatang bambu yang panjang (orang menyebutnya ghenter) dibawa kekebon untuk berburu belalang.
Dengan menggunakan lem tikus yang dilumurkan diujung ghenter, kami berangkat sekitar jam 3 sorean dan pulang jam setengah 6, kami bisa pulang dengan membawa 2 rentheng belalang. Ya kira2 satu rentheng itu isinya sekitar 30-40 ekor belalang itu sudah cukup untuk lauk makan malam bersama keluarga.
Belalang digoreng, sebagian dicampur sambel bawang sebagian lagi untuk lauknya.
Poll muantebnya, sekeluarga bisa merasakan nikmatnya sambel bawang belalang.
Dan yang lebih manteb lagi makan bareng sekeluarga ber ajangkan lemper.... hehehheee
Ow iya sekedar info saja klo pergi ke Gunung Kidul boleh tu cobain oleh2 khas daerah sana yaitu walang goreng, harganya sekitar 20rb-30rb satu toples kecil....cukuplah buat ngilangin rasa penasaran.
No comments:
Post a Comment