Sesuatu yang bersifat pribadi sangat-lah sensitif bila hal tersebut telah di singgung ataupun diomongkan di hadapan publik oleh orang lain. Apalagi hal yang menyangkut tentang suatu keyakinan.
Setiap individu menurut saya mempunyai keyakinan sendiri sendiri yang menurut hati nuraninya itu adalah hal yang menurut-nya adalah benar.
Kita tidak bisa memaksa ataupun menekan-kan sesuatu keyakinan yang menurutnya itu tidak masuk dalam keyainan-nya. Lebih tepatnya dia memilih suatu jalan yang menurutnya bisa menghantar-kan-nya menuju kepada kebenaran.
Walaupun terkadang jalan yang ditempuh-nya selalu bertentangan dengan apa yang di lakukan kebanyaan orang. Sehingga apa yang dia kerjakan selalu mendapat gunjingan atau malah di-cap sesuatu yang menyimpang. Pada-hal apa yang di lakukan adalah sebuah jalan yang mempunyai tujuan yang sama dengan apa yang menjadi tujuan kebanyakan orang.
Mungkin hanya sebagian kecil orang yang menganggap hal tersebut benar dan itu-pun biasanya hanya orang orang yang berwatak welas asih, dan mampu menerima perbedaan.
Bagi saya hal itu adalah wajar, sebab memang setiap manusia di ciptakan oleh Sang Pencipta tugasnya adalah mencari kebenaran, dan menemukan kebenaran sejati. Entah seseorang itu mau lewat jalan yang mana, namun inti dari berjalan-nya orang tersebut adalah mencari kebenaran.
Dan menurut saya, kita juga tidak perlu ikut memaksakan kehendak kita kepada seseorang yang entah dia lewat jalan yang mana.
Namun tugas kita adalah selalu mengingatkan-nya bahwa tugas manusia adalah menemukan kebenaran sejati. Bukan untuk menemukan sesuatu yg sesat atau menyesatkan, namun bilamana yang bersangkutan menganggap apa yang dia temukan adalah sebuah kebenaran menurutnya, kita hanya tinggal turut mendo'akannya saja. Semoga memang benar begitu.Dan mata hatinya sudah terbuka untuk sebuah jawaban kebenaran sejati.
Kita tidak perlu ngotot apa-lagi menghakimi dengan cara cara yang sadis, karena tidak pernah bisa tercipta kedamaian di dunia selama budaya kekerasan masih selalu di terapkan. Sebab sebenarnya hanya hewan-lah yang selalu menerapkan kekerasan untuk bisa menakluk-kan mangsa magsanya.
Tuhan itu adalah Sang Maha Pengasih Dan Sang Maha Penyayang, jadi menerapkan sifat Pengasih Dan Penyayang pada diri kita kepada semua makluk adalah sebuah kewajiban agar tercipta kedamaian untuk bumi ini.
Dan pada dasarnya Bumi pun atau alam selalu adil dengan semua hukum hukum nya. Hukum alam selalu adil dan berkeseimbangan. Coba di lihat dan di cermati hewan pemangsa tidak pernah akan lebih banyak dari hewan yang di mangsa, sebab jika hewan pemangsa lebih banyak hewan tersebut tidak pernah akan hidup lama karena stok cadangan makanan-nya habis dan punah. Dan punahlah pula hewan pemangsa tersebut .
Dan hukum alam tersebut berlaku pula untuk setiap makluk yang hidup di bumi ini tanpa terkecuali manusia. Maka terciptalah hukum sebab akibat pada diri manusia.
Siapa yang berbuat pasti akan mempertanggung jawabkan perbuatanya. Siapa yang menanan dia akan memanen. Bila kita menanan benih kebaikan maka kita akan memanen buah kebaikan pula . Jika kita menanan benih keburukan maka kita juga akan me-manen buah keburukan (buah karma).
Begitulah kira kira pandangan saya, orang yang masih sangatlah bodoh dan minim ilmu ini. Namun begitulah jalan saya menempuh jalan kebaikan untuk mendapatkan kebenaran sejati yang sampai sekarang masih saya cari dan terus ku cari. entah kapan saya bisa menemukan kebenaran itu. Namun saya sangat percaya Tuhan selalu mendukung setiap jalan kebaikan yang saya jalani ini.
Setiap individu menurut saya mempunyai keyakinan sendiri sendiri yang menurut hati nuraninya itu adalah hal yang menurut-nya adalah benar.
Kita tidak bisa memaksa ataupun menekan-kan sesuatu keyakinan yang menurutnya itu tidak masuk dalam keyainan-nya. Lebih tepatnya dia memilih suatu jalan yang menurutnya bisa menghantar-kan-nya menuju kepada kebenaran.
Walaupun terkadang jalan yang ditempuh-nya selalu bertentangan dengan apa yang di lakukan kebanyaan orang. Sehingga apa yang dia kerjakan selalu mendapat gunjingan atau malah di-cap sesuatu yang menyimpang. Pada-hal apa yang di lakukan adalah sebuah jalan yang mempunyai tujuan yang sama dengan apa yang menjadi tujuan kebanyakan orang.
Mungkin hanya sebagian kecil orang yang menganggap hal tersebut benar dan itu-pun biasanya hanya orang orang yang berwatak welas asih, dan mampu menerima perbedaan.
Bagi saya hal itu adalah wajar, sebab memang setiap manusia di ciptakan oleh Sang Pencipta tugasnya adalah mencari kebenaran, dan menemukan kebenaran sejati. Entah seseorang itu mau lewat jalan yang mana, namun inti dari berjalan-nya orang tersebut adalah mencari kebenaran.
Dan menurut saya, kita juga tidak perlu ikut memaksakan kehendak kita kepada seseorang yang entah dia lewat jalan yang mana.
Namun tugas kita adalah selalu mengingatkan-nya bahwa tugas manusia adalah menemukan kebenaran sejati. Bukan untuk menemukan sesuatu yg sesat atau menyesatkan, namun bilamana yang bersangkutan menganggap apa yang dia temukan adalah sebuah kebenaran menurutnya, kita hanya tinggal turut mendo'akannya saja. Semoga memang benar begitu.Dan mata hatinya sudah terbuka untuk sebuah jawaban kebenaran sejati.
Kita tidak perlu ngotot apa-lagi menghakimi dengan cara cara yang sadis, karena tidak pernah bisa tercipta kedamaian di dunia selama budaya kekerasan masih selalu di terapkan. Sebab sebenarnya hanya hewan-lah yang selalu menerapkan kekerasan untuk bisa menakluk-kan mangsa magsanya.
Tuhan itu adalah Sang Maha Pengasih Dan Sang Maha Penyayang, jadi menerapkan sifat Pengasih Dan Penyayang pada diri kita kepada semua makluk adalah sebuah kewajiban agar tercipta kedamaian untuk bumi ini.
Dan pada dasarnya Bumi pun atau alam selalu adil dengan semua hukum hukum nya. Hukum alam selalu adil dan berkeseimbangan. Coba di lihat dan di cermati hewan pemangsa tidak pernah akan lebih banyak dari hewan yang di mangsa, sebab jika hewan pemangsa lebih banyak hewan tersebut tidak pernah akan hidup lama karena stok cadangan makanan-nya habis dan punah. Dan punahlah pula hewan pemangsa tersebut .
Dan hukum alam tersebut berlaku pula untuk setiap makluk yang hidup di bumi ini tanpa terkecuali manusia. Maka terciptalah hukum sebab akibat pada diri manusia.
Siapa yang berbuat pasti akan mempertanggung jawabkan perbuatanya. Siapa yang menanan dia akan memanen. Bila kita menanan benih kebaikan maka kita akan memanen buah kebaikan pula . Jika kita menanan benih keburukan maka kita juga akan me-manen buah keburukan (buah karma).
Begitulah kira kira pandangan saya, orang yang masih sangatlah bodoh dan minim ilmu ini. Namun begitulah jalan saya menempuh jalan kebaikan untuk mendapatkan kebenaran sejati yang sampai sekarang masih saya cari dan terus ku cari. entah kapan saya bisa menemukan kebenaran itu. Namun saya sangat percaya Tuhan selalu mendukung setiap jalan kebaikan yang saya jalani ini.
No comments:
Post a Comment