Cinta Satu Malam Di Puncak Gunung

Apa yang terbesit dipikiran anda tentang Cinta Satu Malam,,??. Cinta Satu Malam sebenarnya adalah suatu perasaan yang timbul kepada seseorang dalam hal ini adalah Lawan Jenis, yang secara tiba tiba dan alami, hadir dalam waktu sekejap. Dimana perasaan itu timbul mungkin dikarenakan sesuatu hal yang membuat seseorang bisa jatuh hati kepada lawan jenis tersebut. Bisa karena perhatian lawan jenis tersebut yang mengundang rasa untuk men-cintai-nya.
Didukung oleh suasana yang romantis yang mereka ciptakan dalam waktu yang sekejap saja.
Penulis sendiri pernah merasakan Cinta Satu Malam kepada seseorang, hal tersebut saya rasakan ketika saya melakukan perjalanan ke 'puncak gunung'.
Saat itu kami hanya berstatus sebagai teman, namun setelah kami melakukan pendakian tersebut, timbul suatu rasa yang tidak biasa kepada teman saya itu. Perasaan itu muncul tiba tiba ketika si-Dia menawarkan minumnya kepada saya dan mulai dekat dengan saya di malam itu.
Perasaan menjadi bertambah kepadanya ketika dia meminta saya untuk menemaninya ke suatu tempat untuk mencari kayu bakar yg akan digunakan untuk membuat api unggun, dan disitu sifat manja-nya sebagai seorang wanita muncul. 
Sebagai seorang 'pria tulen', saya termasuk orang yang menyukai wanita yg suka dimanja. Entah kenapa ingin sekali, saya memanjakan seorang wanita yang memang ingin sekali dimanja oleh saya.
Hingga perasaan itu membuat pikiran dan tikah laku saya menjadi 'kacau' dihadapan-nya. Walaupun entah apa yang dia rasakan, saya juga tidak tau. Namun perasaan itu selalu menghantui saya hingga 'pendakian' di puncak gunung tersebut selesai.
Namun perasaan tersebut tidak sempat saya ungkapkan kepadanya karena saya tahu itu hanya cinta sesaat yang mungkin saya rasakan sendiri. Dan saya tahu bahwa, mungkin dia tidak pernah merasakan apa yang saya rasakan itu. Perasaan itu hilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan kemudian. Dan hingga kini perasaan tersebut tidak pernah muncul kembali.
Demikian kisah saya tentang kisah Cinta Satu Malam, yang hanya menjadi sebuah kenangan.

No comments:

Post a Comment