Siang itu hujan turun begitu deras. Petir dan angin kencang menyambar nyambar hingga seolah olah rumah serasa ikut terbang bersamanya. Joni salah seorang buruh pabrik kebetulan sedang dirumah karena pada saat itu hari minggu.
Joni sebenarnya saat itu dalam keadaan 'galau', karena dia berjanji pada putrinya akan membelikan kado di hari ulang tahun putrinya tersebut.
Sabtu sore Joni pulang malam karena harus kerja lembur di pabrik. Dan tidak sempat beli kado untuk putrinya tersebut karena toko toko sudah tutup.
Akhirnya diurungkan niatnya dan berencana untuk beli kado nya di hari minggu sekalian akan mengajak jalan jalan anak dan istrinya.
Namun hari minggu itu hujan turun begitu derasnya. Hingga ke-galau-an Joni pun muncul karena hujan tak kunjung reda.
Sekitar jam 4 sore ternyata hujan reda.
Akhirnya mereka sekeluarga bersiap siap untuk pergi jalan jalan ke tempat itu. Sebenarnya putri Joni-pun masih belum mengerti atas janji yang diberikan oleh ayahnya karena usia putrinya tersebut baru sekitar 1,5 tahun.
Namun didalam hati Joni sangat merasa bersalah apabila janji yang diberikan itu tak dapat di kabulkan-nya. Atas dasar itulah Joni bertekat untuk mengajak putrinya beserta istri untuk pergi jalan jalan dan merayakan ulang tahun putrinya tersebut.
Tiba ditempat tujuan disebuah rumah makan, setelah memesan sejumlah hidangan kesukaan anak dan istrinya Joni tiba tiba menghilang.
Entah kemana hingga istri Joni-pun bingung karena pamitnya hanya ingin ke Toilet sebentar. Setelah menunggu beberapa saat tidak kunjung datang, istrinya mencoba menghubungi suaminya tersebut. Namun tak ada jawaban, hingga diulangi berkali kali.
Namun istrinya mencoba untuk tetap tenang. Hingga setelah 2 jam menunggu tak ada kabar, tiba tiba Handphone-nya berbunyi. Ada kabar dari rumah sakit bahwa suaminya kecelakaan di simpang jalan tidak begitu jauh dari rumah makan tempat mereka itu.
Ternyata Joni kecelakaan dan tak sadarkan diri di sebuah rumahsakit, setelah melakukan pembayaran di rumah makan tersebut istri dan anaknya langsung meluncur menuju rumah sakit. Dengan isak tangis yang tak terbendung lagi dia melihat Joni dalam keadaan tergolek lemas di salah satu kamar pasien.
Dilihatnya ada sebuah 'buntelan' kado kecil yang sudah di kemas rapih yang sedikit berantakan, karena mungkin akibat kecelakaan tersebut.
Di bukanya buntelan tersebut dan didalam ada sebuah boneka 'berbie' yang sudah lama sekali di inginkan oleh putrinya. Dan didalamnya terselip kata kata.
"Maafkan ayah ya Nak, harus membuatmu menunggu kado dari ayah, ",,"ayah ucapkan Selamat Ulang Tahun, semoga menjadi anak yang pinter dan patuh kepada ayah dan bunda",, "Semoga kamu senang dengan kado dari ayah ini"
Begitulah pesan didalam kado untuk putrinya.
Tak lama kemudian setelah membaca isi dari pesan tersebut, terlihat Joni sadarkan diri. Pertama kali yang di ucapkan Joni adalah nama putrinya.
Dokter segera datang dan memeriksa keadaan Joni, dan keadaan joni berangsur angsur membaik.
Demikian cerita singkat tentang Kasih Sayang Seorang Ayah Kepada Putri-nya.
Joni sebenarnya saat itu dalam keadaan 'galau', karena dia berjanji pada putrinya akan membelikan kado di hari ulang tahun putrinya tersebut.
Sabtu sore Joni pulang malam karena harus kerja lembur di pabrik. Dan tidak sempat beli kado untuk putrinya tersebut karena toko toko sudah tutup.
Akhirnya diurungkan niatnya dan berencana untuk beli kado nya di hari minggu sekalian akan mengajak jalan jalan anak dan istrinya.
Namun hari minggu itu hujan turun begitu derasnya. Hingga ke-galau-an Joni pun muncul karena hujan tak kunjung reda.
Sekitar jam 4 sore ternyata hujan reda.
Akhirnya mereka sekeluarga bersiap siap untuk pergi jalan jalan ke tempat itu. Sebenarnya putri Joni-pun masih belum mengerti atas janji yang diberikan oleh ayahnya karena usia putrinya tersebut baru sekitar 1,5 tahun.
Namun didalam hati Joni sangat merasa bersalah apabila janji yang diberikan itu tak dapat di kabulkan-nya. Atas dasar itulah Joni bertekat untuk mengajak putrinya beserta istri untuk pergi jalan jalan dan merayakan ulang tahun putrinya tersebut.
Tiba ditempat tujuan disebuah rumah makan, setelah memesan sejumlah hidangan kesukaan anak dan istrinya Joni tiba tiba menghilang.
Entah kemana hingga istri Joni-pun bingung karena pamitnya hanya ingin ke Toilet sebentar. Setelah menunggu beberapa saat tidak kunjung datang, istrinya mencoba menghubungi suaminya tersebut. Namun tak ada jawaban, hingga diulangi berkali kali.
Namun istrinya mencoba untuk tetap tenang. Hingga setelah 2 jam menunggu tak ada kabar, tiba tiba Handphone-nya berbunyi. Ada kabar dari rumah sakit bahwa suaminya kecelakaan di simpang jalan tidak begitu jauh dari rumah makan tempat mereka itu.
Ternyata Joni kecelakaan dan tak sadarkan diri di sebuah rumahsakit, setelah melakukan pembayaran di rumah makan tersebut istri dan anaknya langsung meluncur menuju rumah sakit. Dengan isak tangis yang tak terbendung lagi dia melihat Joni dalam keadaan tergolek lemas di salah satu kamar pasien.
Dilihatnya ada sebuah 'buntelan' kado kecil yang sudah di kemas rapih yang sedikit berantakan, karena mungkin akibat kecelakaan tersebut.
Di bukanya buntelan tersebut dan didalam ada sebuah boneka 'berbie' yang sudah lama sekali di inginkan oleh putrinya. Dan didalamnya terselip kata kata.
"Maafkan ayah ya Nak, harus membuatmu menunggu kado dari ayah, ",,"ayah ucapkan Selamat Ulang Tahun, semoga menjadi anak yang pinter dan patuh kepada ayah dan bunda",, "Semoga kamu senang dengan kado dari ayah ini"
Begitulah pesan didalam kado untuk putrinya.
Tak lama kemudian setelah membaca isi dari pesan tersebut, terlihat Joni sadarkan diri. Pertama kali yang di ucapkan Joni adalah nama putrinya.
Dokter segera datang dan memeriksa keadaan Joni, dan keadaan joni berangsur angsur membaik.
Demikian cerita singkat tentang Kasih Sayang Seorang Ayah Kepada Putri-nya.