Siang itu hari senin sekitar jam 11.00, HP ku tiba tiba berdering kencang. Saat itu aku masih di tempat kerja. Bibi tiba tiba saja telpon, dan menyuruhku segera datang kerumahnya.
Dengan suara sedikit ter isak isak menahan tangis dia memberitahukan bahwa paman dalam keadaan sakit. Setengah jam kemudian aku segera mendatangi rumahnya. Dan ku dapati paman tergolek lemas di tempat tidur.
Ku tanya apa yang sedang dirasakan, paman masih menjawab selayaknya orang yang sehat. Dan raut mukanya juga tidak menampakkan orang yang sedang sakit.
Memang paman orangnya sedikit keras, aku berusaha membujuk untuk membawanya berobat kerumah sakit namun paman menolaknya.
Malah ingin menunggu sore nya periksa ke Mantri setempat. Namun ku tegaskan sekali lagi dan bertanya tentang keadaan yang dia derita. Dan dia menjawab tak apa,, baik baik saja, cuma yang dia rasakan adalah lemas tak ada tenaga.
Ku pegang keningnya, kurasakan panas yang tidak normal untuk orang yang sehat. Kemudian ku bujuk lagi namun tetap saja dia tak mau.
Sembari menunggu sore ku pijit kaki dan tangan agar paman merasa sedikit nyaman. Memang saat itu kaki paman terasa sangat dingin.
Sambil ku pijit, paman masih terus mengobrol dengan saya yang didampingi bibi di samping paman.
Canda tawa khas paman pun masih sering terlontar saat kami asik mengobrol.
Selesai ku pijit kaki dan tangan, kupersilahkan paman untuk isirahat dulu. Namun, paman saat itu belum mau istirahat. Saya tawari makan siang paman menolaknya. Tidak ada nafsu makan katanya. Namun tetap saja saya ambilkan makan di dapur.
Baru selesai ambilkan makan didapur paman langsung 'kejang kejang'. Langsung aku berlari dan bangunkan paman dari tidurnya, untuk aku papah di pelukanku. Namun paman sudah tidak sadarkan diri.
Jerit histeris keluar dari mulut bibi yang saat itu mememani disamping paman. Aku berlari keluar untuk meminta bantuan tetangga.
Saat tetangga datang membantu aku keluar cari mobil untuk membawanya ke rumah sakit. Saat di perjalanan paman masih terus di pelukanku. Kurasakan panasnya yang masih menghangat hingga tembus ke dalam dadaku. Di perjalanan menuju rumah sakit aku terus berdoa agar tak terjadi apa apa. Sambil ku panggil pangil nama paman namun paman tetap tak sadarkan diri.
Setibanya di rumah sakit tim medis segera membawanya kerangan ICU. Dokter dengan sigap menangani paman yang tak sadarkan diri. Saat dokter menangani paman Aku keluar ruangan Untuk menghubungi kakak, agar segera datang kerumah sakit.
Baru selesai tlpn, dokter keluar dengan muka sedikit pucat. Dan memberitahuku bahwa paman telah tiada. Pamam sudah tiada sejak, mungkin di perjalanan tadi. Lemas saat itu juga menderap tubuhku. Tangisku tak terbendung saat itu juga.
Kerabat segera datang dan jerit tangispun berlanjut. Menambah sedih nya saat itu. Namun aku berusaha untuk menahan tangisku.
Akhirnya jenazah dibawa pulang dan prosesi pemakaman segera di persiapkan. Paman meninggal di perjalanan sekitar jam 01.00 siang. Hanya berselang tak ada dua jam dari saya datang, dengan kondisi yang semula seperti baik baik saja kini paman telah tiada. Bahkan tadi masih sempat bercanda tawa kini paman pergi untuk selamanya.
Selamat Jalan Paman semoga arwahmu diterima di sisi Nya. Dan Semoga kami yang kamu tinggal mendapat pelajaran hidup yang berharga. Betapa maut begitu dekat dengan diri kami.
Dengan suara sedikit ter isak isak menahan tangis dia memberitahukan bahwa paman dalam keadaan sakit. Setengah jam kemudian aku segera mendatangi rumahnya. Dan ku dapati paman tergolek lemas di tempat tidur.
Ku tanya apa yang sedang dirasakan, paman masih menjawab selayaknya orang yang sehat. Dan raut mukanya juga tidak menampakkan orang yang sedang sakit.
Memang paman orangnya sedikit keras, aku berusaha membujuk untuk membawanya berobat kerumah sakit namun paman menolaknya.
Malah ingin menunggu sore nya periksa ke Mantri setempat. Namun ku tegaskan sekali lagi dan bertanya tentang keadaan yang dia derita. Dan dia menjawab tak apa,, baik baik saja, cuma yang dia rasakan adalah lemas tak ada tenaga.
Ku pegang keningnya, kurasakan panas yang tidak normal untuk orang yang sehat. Kemudian ku bujuk lagi namun tetap saja dia tak mau.
Sembari menunggu sore ku pijit kaki dan tangan agar paman merasa sedikit nyaman. Memang saat itu kaki paman terasa sangat dingin.
Sambil ku pijit, paman masih terus mengobrol dengan saya yang didampingi bibi di samping paman.
Canda tawa khas paman pun masih sering terlontar saat kami asik mengobrol.
Selesai ku pijit kaki dan tangan, kupersilahkan paman untuk isirahat dulu. Namun, paman saat itu belum mau istirahat. Saya tawari makan siang paman menolaknya. Tidak ada nafsu makan katanya. Namun tetap saja saya ambilkan makan di dapur.
Baru selesai ambilkan makan didapur paman langsung 'kejang kejang'. Langsung aku berlari dan bangunkan paman dari tidurnya, untuk aku papah di pelukanku. Namun paman sudah tidak sadarkan diri.
Jerit histeris keluar dari mulut bibi yang saat itu mememani disamping paman. Aku berlari keluar untuk meminta bantuan tetangga.
Saat tetangga datang membantu aku keluar cari mobil untuk membawanya ke rumah sakit. Saat di perjalanan paman masih terus di pelukanku. Kurasakan panasnya yang masih menghangat hingga tembus ke dalam dadaku. Di perjalanan menuju rumah sakit aku terus berdoa agar tak terjadi apa apa. Sambil ku panggil pangil nama paman namun paman tetap tak sadarkan diri.
Setibanya di rumah sakit tim medis segera membawanya kerangan ICU. Dokter dengan sigap menangani paman yang tak sadarkan diri. Saat dokter menangani paman Aku keluar ruangan Untuk menghubungi kakak, agar segera datang kerumah sakit.
Baru selesai tlpn, dokter keluar dengan muka sedikit pucat. Dan memberitahuku bahwa paman telah tiada. Pamam sudah tiada sejak, mungkin di perjalanan tadi. Lemas saat itu juga menderap tubuhku. Tangisku tak terbendung saat itu juga.
Kerabat segera datang dan jerit tangispun berlanjut. Menambah sedih nya saat itu. Namun aku berusaha untuk menahan tangisku.
Akhirnya jenazah dibawa pulang dan prosesi pemakaman segera di persiapkan. Paman meninggal di perjalanan sekitar jam 01.00 siang. Hanya berselang tak ada dua jam dari saya datang, dengan kondisi yang semula seperti baik baik saja kini paman telah tiada. Bahkan tadi masih sempat bercanda tawa kini paman pergi untuk selamanya.
Selamat Jalan Paman semoga arwahmu diterima di sisi Nya. Dan Semoga kami yang kamu tinggal mendapat pelajaran hidup yang berharga. Betapa maut begitu dekat dengan diri kami.
selamat jalan paman semoga engkau damai di alam mu dan di terima di surga Allah,,,
ReplyDeleteamin,,, makasih kawan,,, semoga paman mendapat tempat yang layak di sisi-Nya
ReplyDeleteSemua datang dari Allah dan akan kembali ke haribaanNYA,semoga amal kebajikan yang selama ini telah Almarhum perbuat menjadi amalan yang dpt membawanya ke Firdausy yang penuh kenikmatan tiada tara dan dapat bertemu Dzat yang maha dari segala galanya Allah SWT.
ReplyDeleteamin brooo,,, terimakasih atas doanya yang sangat mendalam sekali,,,, !!!
ReplyDelete